Translation Service

Jumat, 23 Oktober 2009

Sepasang pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kediri, Jawa Timur diduga menjadi aktor dan aktris video porno. Dalam sepekan ini, film biru yang mempertontonkan adegan cabul siswa-siswi berdurasi 4 menit 50 detik, telah menghebohkan masyarakat Kota Kediri.


Cukup dengan ponsel yang memiliki fitur bluetooth dan infra red, file berbentuk 3gp dengan kapasitas 3,51 MB tersebut, bisa digandakan ke ponsel lain. Pemandangan itu yang kini terjadi di sebagian pelajar Kediri.

Tidak sedikit siswa dan siswi bergerombol, hanya untuk melampiaskan rasa penasaranya menonton adegan pelajar mesum yang informasinya berasal dari salah satu sekolah favorit di Kota Kediri. Ada yang menonton ramai-ramai, dan tidak sedikit yang sengaja

meminta copynya. Judul file itu sendiri adalah SMA 6.




"Saya dapat dari teman sekitar 4 hari lalu, "tutur Irfan Maulana (17) salah seorang siswa SMK Negeri di Kota Kediri kepada wartawan Minggu (04/10/2009). Melihat kualitas gambarnya, video porno ini sepertinya direkam melalui camera video HP dengan modus "mencuri" (sembunyi-sembunyi).

Adegan mesum di siang bolong ini diduga dilakukan di sebuah kedai lesehan di tengah perkebunan. Tempat ini ditengarai berada di sekitar Gunung Klotok yang dari pantaua n memang banyak berdiri warung kecil serupa. "Kalau diamati memang seperti di sekitar Gunung Klotok," tutur Irfan.

Dalam adegan itu, sepasang siswa-siswi ini tidak sampai melepas seluruh seragam sekolah yang dikenakan. Dengan memelorotkan celana panjangnya, dan diikuti membuka beberapa kancing seragam dan menarik bra serta menyingkap rok pasanganya, "aktor dan aktris" porno ini kemudian duduk saling tindih (pangku) berhadapan.

Keduanya melakukan hubungan lazimnya suami istri dengan style duduk, dengan perempuan di atas. Yang mengejutkan, usai menyalurkan hasratnya, keduanya membuang tisu yang tampak ternoda darah, yang diduga darah perawan.

Dari seragam yang dikenakan, diduga sepasang siswa-siswi mesum itu merupakan warga salah satu sekolah favorit di Kota Kediri. "Kalau judul file yang saya dapatkan SMA 6. Tapi saya tidak berani memastikan apakah pemainya dari sana," pungkas Irfan.

Kasat Intelkam Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Polisi Paidi dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya peredaran video porno di Kediri dengan pemain berseragam sekolah. Namun kendati demikian, polisi belum mengambil langkah hukum sebelum ada laporan yang masuk. "Kita akan koordinasi dengan reskrim. Kita sedang menyelidiki, apakah itu benar pelajar Kediri, atau hanya mirip saja," ujarnya.

sumberPemeran Video Porno Dipecat Dari Sekolah

Pemeran video porno pelajar SMA yang sempat menggegerkan Kediri terkuak. Mereka, Ary,18, siswa klas III IPS dan adik kelasnya, Est,17, siswi klas II IPA. Keduanya telah ‘dipecat’ alias dikeluarkan dari SMA Negeri 6 Kediri.

Wakil Ketua Kesiswaan SMAN 6 Kediri Bambang Arif Darmawan mengatakan, Ary dikeluarkan dari sekolah 19 September lalu, karena terlibat tindak kejahatan. Yakni, mencuri Hand phone (HP) milik temannya, dan kini mendekam di sel tahanan Mapolsekta Kediri.

Sedangkan, Est dikeluarkan 26 September lalu, sesaat setelah video porno itu menyebar di kalangan pelajar. “Sebelumnya, kami sempat memanggil kedua orang tua mereka, untuk memastikan wajah dari dua pemeran video porno itu. Dan langkah terbaiknya, memang kedua harus dikeluarkan dari sekolah,” terang Bambang Dermawan, Senin (5/10).

Kabar terakhir, Est oleh orang tuanya kini harus menjalani pendidikan non formal . Ironisnya, sesuai catatan sekolah, Est sebenarnya tergolong siswi yang berprestasi. di SMA N 6 Kediri, ia masuk dalam 4 besar siswa pandai.

Diberitakan sebelumnya, Kota Kediri kembali digoyang dengan beredarnya video porno yang diperankan oleh pasangan pelajar.

Menurut keterangan dari Kabid Menangah Diknas Kota Kediri Hari Siswanto, video itu diambil 7 Juli 2009 Saat itu, Ary, pemeran prianya, sebagai ketua ospek di SMA nya, mengajak Est pergi ke lokasi. Sore hari ketika suasana sepi keduanya melakukan adegan layaknya suami-istri tersebut.

“Kami sangat kecewa, dan merasa tercoreng dengan kasus ini. Setelah kami melakukan sidak di lokasi. Memang perlu banyak kebijakan yang diambil Diknas agar kasus ini tidak terulang. Diantaranya, kondisi warung-warung di sini harus diperbaharui lagi, kemudian menekankan pengawasan di sekolah masing-masing,” tandas Hari Siswanto.

Terpisah, pemilik warung Samijan mengaku tidak tahu-menahu jika sampai ada penjaja dagangannya yang sampai berbuat mesum. “Saya tidak mau jika harus diperiksa polisi, karena saya tidak tahu apa-apa. Saya juga sudah mengawasinya,” tolak Samijan, ketika ditemui di warungnya. (poskota)

Komentar :

ada 0 comments ke “ ”

FOLLOWER

Listen Radio From the World

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Contact Form

 

INFO TERKINI

> >

INFO TEKNOLOGI

Info Latest Review

This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra